call -123456789
Keunggulan Odette: AoE Raksasa tapi Mudah Digagalkan

Keunggulan Odette: AoE Raksasa tapi Mudah Digagalkan - Halo, Sobat sidewalk lyrics!
Odette adalah salah satu mage yang paling identik dengan area ledakan raksasa dan damage tinggi. Namun di sisi lain, ia juga terkenal sebagai mage yang “gampang banget di-cancel”. Dua sisi ini sering dibicarakan, tetapi jarang benar-benar diuji secara kritis. Mari kita bongkar satu per satu supaya kita tidak terjebak pada asumsi bahwa “AoE besar = otomatis kuat” atau “mudah digagalkan = otomatis lemah”.


1. Keunggulan Odette: AoE Raksasa yang Menghukum Posisi Buruk

Odette dikenal karena ult-nya—dan memang tidak ada gunanya menghindari fakta itu. Area luas + damage tinggi adalah identitasnya. Tapi mari kita kupas apakah benar ini sekuat kelihatannya.

A. Area yang Sangat Lebar Memberi Tekanan Besar

Ultimate Odette menciptakan lingkaran damage besar yang memaksa lawan:

  • menjauh,
  • terpisah dalam fight,
  • atau terpaksa memakai Purify/Flicker.

Dari perspektif kontrol ruang, ini sangat kuat. Lawan yang posisinya buruk dihukum dengan cepat.

Kontra-argumen:
Kita sering menganggap “area besar = kontrol kuat”. Tapi lawan modern punya banyak dash, blink, bahkan invul frame. Jadi AoE besar tidak otomatis menakutkan jika lawan memang bisa lompat keluar tanpa usaha.

B. Burst Damage Tinggi Jika Dibiarkan Channeling

Odette bisa menghapus beberapa hero tipis sekaligus jika ult-nya berjalan penuh beberapa detik.

Uji penalaran:
Damage-nya besar, tapi memerlukan dua syarat berat:

  1. musuh harus berada cukup lama di area,
  2. channeling tidak boleh terputus.

Kedua syarat ini jarang terjadi tanpa bantuan tim. Jadi burst yang “terlihat OP” itu sebenarnya sangat bersyarat.

C. Kombo Echoing Shock + Ultimate Sangat Serasi

Skill 2 Odette meledak dua kali dan memberi slow. Slow ini sering dianggap remeh, padahal bisa menjadi window kecil yang cukup untuk:

  • memaksa musuh tinggal sedikit lebih lama di area ult,
  • membuat musuh panik menggunakan dash terlalu cepat,
  • membangun tekanan zoning sebelum war dimulai.

Perspektif Alternatif:
Meskipun slow ini membantu, itu tidak cukup kuat untuk mengunci musuh sendirian. Odette tetap butuh frontliner atau inisiator.

D. Efektivitas Maksimal Saat Digabungkan Dengan Hero CC Berat

Odette sering tampil memukau ketika dipadukan dengan:

  • Atlas,
  • Tigreal,
  • Lolita,
  • Franco,
  • Ruby.

Dalam situasi seperti ini, ult-nya berubah dari “mudah dihindari” menjadi “tidak bisa kabur”.

Analisis asumsi:
Ini menunjukkan bahwa kekuatan Odette bukan dari dirinya sendiri, melainkan dari kombinasi. Jadi klaim “ult-nya kuat” harus dipahami sebagai ult-nya kuat jika ada kondisi pendukung.


2. Kelemahan Utama: Ultimate Mudah Digagalkan

Bukan rahasia kalau ultimate Odette sangat mudah dihentikan. Namun sering kali kita berhenti pada kesimpulan dangkal “mudah di-cancel”—tanpa menelaah akar masalahnya.

Mari kita kritisi lebih tajam.

A. Tidak Punya Ketahanan Saat Channeling

Odette tidak menjadi lebih tanky saat membuka ultimate.
Tidak ada damage reduction ekstra, tidak ada shield besar, tidak ada immune.

Akibatnya:

  • stun ringan → cancel,
  • silence pendek → cancel,
  • knockback kecil → cancel,
  • bahkan skill kecil sekalipun bisa menghapus animasi.

Kontra-argumen:
Beberapa pemain beralasan bahwa positioning bisa mengatasi ini. Tapi itu terlalu optimis. Dalam teamfight chaos, dengan banyak skill berseliweran, sangat sulit mengandalkan positioning saja.

B. Tidak Punya Mobilitas Tinggi untuk Repositioning

Odette hanya punya dash kecil dari skill 1, yang:

  • jaraknya pendek,
  • cooldown tidak super cepat,
  • tidak bisa menyelamatkannya dari assassin burst cepat.

Mobility-nya tidak cukup untuk membuat ultimate lebih aman dieksekusi.

Uji logika:
Bandingkan dengan mage channeling lain:

  • Yve punya efek slow besar + range jauh.
  • Valentina bisa mencuri skill untuk reposition.
  • Chang’e bisa bergerak saat ulti.

Odette? Dia diam. Ini fundamental, bukan sekadar “kelemahan kecil”.

C. Sangat Rentan Assassin

Assassin seperti:

  • Hayabusa,
  • Lancelot,
  • Ling,
  • Benedetta,
  • Harley,

hanya butuh satu momen kecil untuk melompat ke backline dan membatalkan ult secara otomatis.

Perspektif alternatif:
Sebagian pemain menganggap Odette bisa mengatasi assassin dengan ultimate timming + flicker combo. Ya, itu benar—tetapi sangat bergantung pada eksekusi mekanis dan waktu. Artinya, ini solusi teknis, bukan solusi strategis.

D. Membutuhkan Banyak “Dukungan” untuk Berfungsi

Odette jarang bisa meng-carry sendirian. Ia membutuhkan:

  • roamer yang bisa buka dan tahan fight,
  • tank dengan CC kuat,
  • rekan yang menjaga agar assassin tidak masuk,
  • momentum war yang jelas,

untuk sekadar memastikan ultimate tidak gagal.

Ini menjadikan Odette hero yang team-reliant, sesuatu yang sering diremehkan oleh pemain casual.


3. Realitas Gameplay: Kapan Odette Bersinar dan Kapan Jadi Beban?

Odette Bersinar Ketika:

  • tim punya inisiator keras,
  • musuh minim escape tools,
  • semua skill CC musuh sudah keluar,
  • teamfight terjadi di tempat sempit,
  • kamu berhasil menyelinap menggunakan Flicker–Ulti combo.

Dalam kondisi ini, Odette benar-benar seperti mesin penghancur area.

Odette Menjadi Beban Ketika:

  • musuh punya banyak dash dan CC,
  • roamer tidak mampu menjaga area,
  • tim kamu kalah tempo,
  • kamu harus membuka war sendiri,
  • musuh punya assassin burst.

Kamu mungkin punya AoE raksasa, tapi itu percuma jika tidak pernah selesai channeling.


4. Analisis Inti: “AoE Raksasa tapi Mudah Digagalkan”

Mari kita uji klaimnya:

Apa yang benar dari klaim itu?

  • AoE Odette memang salah satu yang terbesar di game,
  • damage-nya tinggi jika channel penuh,
  • ia bisa menghukum formasi musuh yang buruk,
  • namun ultimate-nya bisa dibatalkan dengan CC sekecil apa pun.

Apa yang sering dilewatkan?

  • Kekuatan Odette sebenarnya bukan murni AoE besar, tapi kombinasi AoE besar + war yang sudah di-lock oleh tank.
  • Kelemahannya bukan sekadar “mudah di-cancel”, tapi ketergantungan ekstrem pada kondisi teamfight tertentu.
  • Mobilitas rendah memperburuk kelemahannya.
  • Ia tidak punya cara reliable untuk masuk atau keluar fight.

Dengan kata lain, Odette bukan hero buruk—ia hanya hero yang sangat situasional dan sangat bergantung pada tim.


Kesimpulan

Odette adalah mage dengan potensi AoE raksasa yang bisa menghapus musuh sekaligus jika kondisi mendukung. Ia menekan formasi musuh, menghukum positioning buruk, dan mampu mengubah teamfight secara dramatis. Namun kekuatannya itu berbanding lurus dengan kelemahannya: ultimate-nya sangat mudah digagalkan, mobilitasnya minim, dan ia tidak bisa berfungsi optimal tanpa dukungan CC atau inisiasi dari tim.

Jika kamu bisa membaca momentum, bekerja sama dengan tank, dan menggunakan Flicker–Ulti secara tepat, Odette bisa menjadi salah satu mage paling mematikan di teamfight. Tapi jika tim tidak menopang atau musuh punya banyak interrupt, ia bisa terasa seperti hero yang tidak pernah selesai melakukan hal yang ia kuasai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *